Oktober 25, 2011

Sebuah Kisah Kiasan 4

             Terkadang aku bingung dengan keadaan seperti ini, disetiap hari aku memandang setiap apa yang ada. Disetiap aku memikirkan gerak dan pikiranku terkabum akan pemuisingan yang ada selama ini. Apakah permasalahan ini sama seperti yang lalu? Disaat hanya memandang harkat, martabat, kekuasaan, dan tingkat sosialitas yang akan didepan mata.
              Aku terpaku diantara semua lingkungan yang hanya sebuag sandiwara yang ada. Sedih yang ada akan terasa lama jika, kita dipandang rendah dan dihina orang sekitar.
              Tapi, apakah mereka pantas menghina kita dalam sebuah percakapan lisan yang ada selama ini kita tidak menyinggungnya?
Dihari Selasa tepatnya, 25-10-2011. 
Apakah kita pernah membuat orang lain kecewa terhadap sikap yang dilakukan?
Apakah kita pernah membuat orang lain terdiam terhadap perkataan kita?
Sadarkah? Tentu tidak.
Yang bisa membedakan kita hanya akal dan iman.
Kenapa akal? Karena kalau kita berakal berarti mampu membuat orang lain tidak kecewa, sedangkan tidak berakal berarti tidak tahu artinya sosialisasi. (Apakah kalian sudah diajarkan sejak dahulu tentang sosiologi)
Kenapa iman? Karena jika beriman kita berarti mampu bertahan dan sabar terhadap cobaan yang menimpah. Manusia tidak akan lepas dari dosa perbuatan, jika ditinjau lebih lanjut hanya seorang munafik yang mengatakan dirinya tidak bersalah.
Sedangkan tidak beriman bukanlah karena agama berbeda atau ajaran. Itu tergantung pikiran, jika kalian sosialita yang tidak beriman otomatis kalian seperti layaknya binatang dan yang membedakan kalian hanya wujud. 
                Semua limpahan orang hanya mengandung makna kiasan, argumen, persepsi, kebohongan, kejujuran, ketidaksanggupan seseorang kepada yang menimpahnya secara mendalam. Pembicaraan masalah hati, tidak akan pernah tahu rimbahnya. Kita difitnah? Apakah kita difitnah berarti kita jahat? Tentu saja tidak, berarti orang tersebut iri dan dengki kepada yang kita punya. Kalau kalian mempunyai sesuatu tanpa memamerkan tentu saja kalian tidak dianggap pamer. Jika tidak, kalian tetap saja difitnah, digunjingkan, dll. Anggap saja angin lalu, walau tentu saja kita terluka, dengki, sakit hati, kecewa, dll. Tapi, hanya orang beriman dan bergaulan sosialitas yang memadai saja yang mampu menghadapi semua. Tidak ada manusia sempurna dibelahan bumi manapun. Jika kalian sanggup maka kalian akan naik kelas, tentu saja semakin naik kelas semakin banyak sosialitas kalian tempuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar